\
Powered by Blogger.

Blog Archive

Pengenalan Ubuntu

By admin → Sunday, February 9, 2014
Pengenalan Ubuntu
Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian dan memiliki interface desktop. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika,
yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Setiap rilis mempunyai nama kode dan nomor versi. Nomor versi berdasarkan tahun dan bulan dari rilis. Angka pertama adalah tahun, angka kedua adalah bulan perilisan. Sebagai contoh, rilis Ubuntu yang pertama, 4.10, dirilis tanggal 20 Oktober 2004.Rilis ubuntu keluar setiap 6 bulan sekali tiap bulan April dan Oktober. Rilis ubuntu biasanya terdiri dari berbagai edisi, yaitu edisi Desktop, Server, dan Netbook. Perbedaan mendasar pada ketiganya adalah pada versi desktop terdapat tampilan desktop manager sedangkan pada edisi server tidak ada, hanya command prompt saja.
Release code Ubuntu terdiri dari dua kata yang berupa adjective (kata sifat) yang diikuti dengan nama hewan yang disusun secara alphabetis setiap rilisnya, kecuali versi 6.06 ke bawah (4.10; 5.04; 5.10). Misalnya Hardy Heron, terdiri dari kata sifat hardy (Bold; brave; stout; daring; resolute; intrepid.[1913 Webster]) dan heron (sejenis burung). Rilis dijadwalkan satu bulan setelah perilisan GNOME (yaitu satu bulan setelah perilisan X.org). Sehingga setiap prilisan dari Ubuntu memiliki versi GNOME dan X yang diperbarui.


Desktop Environment
Ubuntu dilengkapi dengan banyak pilihan Desktop Environment, di antaranya yang
paling terkenal adalah GNOME, KDE, Xfce, dan LXDE.


GNOME: Semenjak pertama dirilis hingga saat ini GNOME merupakan desktop environment
standar Ubuntu (Unity berdiri di atas platform GNOME). GNOME merupakan salah satu desktop
environment yang paling populer di Linux dan dipergunakan secara luas. Pada April 2011, GNOME memperkenalkan GNOME Shell, sebua framework yang terfokus. Banyak dari pengguna
Ubuntu yang sudah beralih ke GNOME Shell karena tampilannya yang menarik.

Unity: Semenjak Ubuntu 11.04, Ubuntu telah menggunakan Unity sebagai Desktop Environment standarnya. Tidak seperti GNOME, KDE, Xfce, dan LXDE; Unity bukan merupakan kumpulan software melainkan hanya desktop environment yang menggunakan gtk+ yang sudah ada, dan berjalan di atas platform GNOME. Pada awal peluncurannya di Ubuntu 11.04, Unity menuai kritik yang sangat banyak
karena masih memiliki banyak masalah, sehingga pada awalnya banyak pengguna masih memilih untuk memilih GNOME. Namun semenjak Unity disempurnakan pada Ubuntu 11.10, Unity kini lebih bebas dari
masalah, dan efek visualnya semakin bagus.

KDE: (K Desktop Environment) merupakan desktop environment standar pada Kubuntu. KDE terkenal dengan desktop plasma-nya, namun desktop plasma tersebut membutuhkan daya hardware yang lebih besar pula sehingga tidak semua komputer dapat menjalankannya. 

Xfce: Xfce adalah environment yang menciptakan desktop sedikit sumber daya proyek desktop tujuannya adalah yang membutuhkan hardware. Namun kebutuhan sumber daya hardware Xfce masih lebih tinggi dari pada LXDE. Xfce merupakan
desktop environment standar Xubuntu.

LXDE: LXDE adalah proyek desktop environment yang bertujuan untuk membuat desktop yang cepat dan hemat energi. LXDE merupakan desktop environment standar Lubuntu.

Rekomendasi Hardware Untuk Instalasi Ubuntu

Adapun standar instalasi untuk ubuntu desktop adalah sebagai berikut :
700 MHz processor (minimal intel Celeron dan lebih baik lagi kelas yang lebih tinggi) 512 MB RAM
Minimal kapasitas hardisk kosong sebesar 5 GB Kemampuan resolusi VGA 1024x768 Instalasi Ubuntu Desktop 10.04. LTS
A. Media Instalasi Ubuntu
Media instalasi merupakan media yang digunakan untuk menginstall distribusi- distribusi GNU/Linux termasuk Ubuntu. Pada dasarnya media instalasi yang dijelaskan disini digunakan juga oleh distribusi GNU/Linux lainnya. Distribusi biasa disebut distro merupakan kernel linux (OS) beserta paket­paket aplikasi
yang dibundle sedemikian rupa. seperti ubuntu, redhat, centos, slackware dan lainnya. www.distrowatch.com Ada beberapa pilihan media instalasi yang dapat digunakan untuk menginstall distribusi Ubuntu pada komputer anda yaitu:
1. Media CD/DVD ROM
Media ini merupakan media instalasi yang paling populer dan menjadi media utama yang ditawarkan oleh pihak pengembang termasuk Ubuntu sendiri. Media ini bisa diperoleh dengan cara request free CDs (Shipit) atau membeli dari pihak ketiga, bisa juga download file ISO kemudian burn ke CD.

2. Media Flash Disk
BIOS komputer harus mendukung booting dari USB. Media flash disk ini cocok untuk komputer-komputer yang tidak memiliki CD/DVD drive seperti netbook yang banyak digunakan saat ini. Tekniknya sangat sederhana yaitu ISO file yang telah didownload disimpan ke flash disk dengan teknik tertentu yang akan dibahas tersendiri pada bagian berikutnya.
3. Lainnya
Selain kedua media diatas ada beberapa media lain yang bisa digunakan seperti harddisk, FTP dan NFS.
Bagaimana mendapatkan master installer Ubuntu? Jawabannya sangat mudah tentunya, akses ubuntu.com situs resmi developer Ubuntu. Disitus ini ada dua alternative pilihan yang dapat digunakan untuk memperoleh
installer Ubuntu yaitu dengan cara download file ISO atau pesan CD Ubuntu Gratisan (Shipit), berikut penjelasan kedua cara tersebut.
1. Download file ISO Ubuntu
Pada umumnya master distro GNU/Linux disediakan dalam format ISO file yang merupakan format terkompresi dalam bentuk image file. Khusus untuk Ubuntu dapat didownload di Koetaradja48. File ISO yang disediakan dikategorikan dalam beberapa bagian yaitu:
a. Ubuntu Desktop
Diperuntukkan untuk komputer-komputer desktop termasuk laptop dan sejenisnya kecuali netbook. Dalam keadaan terpaksapun sebenarnya jenis desktop bisa berjalan dengan baik dinetbook. Dibutuhkan memory dengan kapasitas minimal 256MB untuk menginstall versi ini, agar berjalan dengan baik dari pengalaman penulis sebaiknya memory diatas 512MB. Setiap versi Ubuntu Desktop dibagi dalam dua kategori berdasarkan jenis microprocessor yaitu:
Ubuntu Desktop 32-bit Jika anda menggunakan mikroprocessor keluaran intel maka jenis ini yang harus
anda download. Ubuntu Desktop 32-bit biasa juga disebut X86 atau i386 dimana
i merujuk ke code name intel. Jenis ini juga digunakan untuk AMD 32 bit.
Ubuntu Desktop 64-bit Jika anda menggunakan mikroprocessor keluaran AMD 64 bit pastikan mendownload jenis ini. Berlaku juga untuk jenis arsitektur EM64T seperti Athlon64, Opteron, EM64T Xeon dan Core 2.
b. Ubuntu Server
Diperuntukkan bagi komputer-komputer kelas server dan tanpa dukungan terhadap lingkungan Grafical User Interface (GUI) secara default. Ubuntu server hadir dengan lingkungan Command Line Interface (CLI) secara default. Jika anda telah menginstall Ubuntu Server jangan lagi mencari tampilan grafis. Jenis ini tersedia dalam dua kategori seperti diversi Ubuntu Desktop yaitu Ubuntu Server 32-bit dan Ubuntu Server 64-bit.
c. Ubuntu Alternate
Jika anda memiliki memory dibawah 256MB dengan spesifikasi hardware yang pas- pasan sebaiknya menggunakan Ubuntu Alternate sebagai solusi karena proses instalasi disajikan dalam mode text menu. Selain itu dengan CD alternate, upgarde versi Ubuntu dapat dilakukan tanpa perlu ada koneksi internet keserver Ubuntu. Jenis ini tersedia dalam dua kategori seperti diversi Ubuntu lainnya yaitu Ubuntu alternate
32-bit dan Ubuntu alternate
64-bit.
B. Mengenal Partisi GNU/Linux Ubuntu
1. Jenis Partisi GNU/Linux Ubuntu
Dilingkungan GNU/Linux dan sistem komputer umumnya dikenal tiga jenis partisi
yaitu:
1. Partisi Primary
Jenis partisi ini merupakan jenis partisi utama diharddisk untuk system operasi umumnya. Partisi primary hanya bisa dibuat maksimal 4 partisi, hal ini sangat berbeda dengan sistem DOS yang hanya mengijinkan satu jenis partisi primary untuk system. Jenis partisi ini menempati nomor partisi 1,2,3 dan 4. Misalnya harddisk sda bisa dibuat sda1, sda2, sda3 dan sda4.
2. Partisi Extended
Merupakan partisi perluasan untuk mengatasi kekurangan partisi primary dimana hanya dimunkinkan adanya 4 partisi. Jika ingin memiliki partisi lebih dari 4 maka partisi extended dibutuhkan yaitu dengan cara mengorbankan satu jenis partisi primary kemudian digunakan oleh partisi extended. Didalam partisi extended ini nantinya dibuat partisi logical untuk mendapatkan partisi yang lebih banyak. Partisi extended tidak dapat digunakan menyimpan data. Partisi jenis ini selalu menempati nomor partisi +1 dari partisi primary. Misalnya ada 2 jenis partisi primary di harddisk sda maka posisi partisi extended adalah sda3.
3. Partisi Logical
Jenis partisi logical selalu dibuat didalam partisi extended. Nomor partisi selalu mulai dari 5 sampai seterusnya. Misalnya ada 3 jenis partisi logical di sda maka masing- masing menempati sda5, sda6 dan sda7.
2. Perbandingan tabel partisi GNU/Linux dan DOS/Windows
Terpaksa harus membahas jenis partisi DOS/Windows dengan asumsi kebanyakan dari kita sudah terlanjur dari lingkungan tersebut. So enjoy sajalah.


Tabel Partisi GNU/Linux
Contoh kasus harddisk posisi sda.
- Partisi Primary ada 3 yaitu sda1, sda2 dan sda3
- Partisi Extended pasti hanya satu menempati sda4 (bawah sda5, sda6, sda7)
- Partisi logical ada 3 yaitu sda5, sda6 dan sda7


Tabel Partisi DOS/Windows


Contoh kasus harddisk yang dibuat dari DOS/Windows.
- Partisi Primary ada 1 yaitu drive C
- Partisi Extended tidak terdefinisikan di abjad
- Partisi logical ada 3 yaitu drive D, drive E dan drive F

Jika diterjemahkan ketabel partisi GNU/Linux informasinya sebagai berikut:
- Partisi Primary ada 1 yaitu sda1
- Partisi Extended pasti hanya satu menempati sda2
- Partisi logical ada 3 yaitu sda5, sda6 dan sda7
Perbedaan utama antara tabel partisi GNU/Linux dan DOS/Windows terletak pada
jumlah partisi primary yaitu system DOS/Windows hanya memiliki satu jenis partisi
primary sedangkan GNU/Linux bisa 4 jenis partisi primary.
3. Alokasi Partisi Ubuntu
Setelah mengenal jenis partisi di GNU/linux harusnya membaca tabel partisi sudah ada
gambaran umum dan itu merupakan bekal agar anda tidak kehilangan data ketika
melakukan partisi saat proses instalasi Ubuntu. Sangat disarankan sebelum melakukan
partising sebaiknya dan seharusnya data-data penting diharddisk dibackup kemedia
lain semisalnya CD/DVD untuk menghindari kehilangan data yang banyak dialami oleh
pemula.
Untuk proses instalasi Ubuntu, dibutuhkan minimal dua partisi kosong untuk alokasi
partisi / (baca root) dan swap.
/ merupakan partisi system utama Ubuntu, mudahnya jika anda menginstall Windows maka / adalah drive C.
Untuk space Ubuntu desktop direkomendasikan 4GB dengan asumsi untuk system saja. Swap merupakan partisi yang disiapkan sebagai cadangan ketika memory komputer full maka sebagian pekerjaan dialihkan ke swap ini. Swap secara teori 2xspace RAM.Ini berlaku saat RAM maksimal 512MB,jaman sekarang 1024MB untuk swap sudah termasuk besar sekali.
Dengan kedua partisi diatas maka Ubuntu sudah memenuhi kriteria untuk diinstall




dikomputer masing-masing. Berikut tabel partisinya.
Kedua partisi menggunakan jenis partisi primary.
sda1
swap
sda2
mount point
/

Pertanyaan berikutnya drive D buat data di Ubuntu mana? #Dasar Windows sejati :v
Jika
kebutuhan
kegunaannya
di
anda
Ubuntu
senang
bahkan
dengan
lebih
membangi-bagi
fleksibel.
Setiap
partisi
direktori
sesuai
dibawah
/
misalnya /boot, /home, /var dan lainnya bisa dibuatkan partisi sendiri. Bahkan anda
bisa membuat partisi /data sendiri. Yang perlu diperhatikan hanyalah mount point
dari masing-masing partisi.
Mount Point adalah titik mount yaitu partisi dikaitkan dipoint tertentu seperti /data,
/media/cdrom dan sejenisnya.
Misalnya saya membutuhkan partisi sendiri untuk /home dan /data, dimana
/home dialokasikan untuk mengamankan data-data user dan /data digunakan untuk
menyimpan data-data yang bisa diakses oleh semua user. Untuk lebih
jelaskan saya buatkan tabel partisi seperti dibawah ini.
Semua partisi menggunakan jenis partisi primary.



sda1
sda2
sda3
sda4
mount point
mount point
mount point
swap
/
/home
/data
Untuk besar space alokasi partisi sesuai kebutuhan saja, tidak ada patokan khusus yang direkomendasikan. Dua contoh diatas kondisinya jika harddisk semua dialokasikan untuk Ubuntu. Bagaimana jika saya ingin Windows tetap ada? :-) Jawabannya sangat mudah, korbankan sebagian space harddisk anda untuk ditempati ubuntu. Umumnya komputer Windows terdiri dua partisi yaitu C dan
D. Jika ada partisi E maka lebih baik mengorbankan partisi tersebut jika
spacenya cukup besar partisi E yang diresize. Kesimpulannya gunakan partisi logical
terakhir untuk menginstall Ubuntu jika anda masih sayang sama Windows. Seperti
contoh kasus dibawah ini.
Untuk alasan fleksibelitas korbankan sebagian space partisi D untuk Ubuntu dengan
cara rezise partisi menggunakan disk manajemen bawaan windows ataupun software
semisal partition magic. Tabel partisi yang terbentuk nantinya sebagai berikut:


Keterangan tabel partisi.
sda1 C Windows
sda2 Extended
sda5 D Windows
sda6 swap
sda7 /
4. Menyiapkan Partisi untuk Ubuntu
Pembahasan point 1, 2 dan 3 diatas sebagai pengantar teori saja agar anda bisa memahami partisi yang ada dikomputer sendiri. Konsepnya sangat sederhana, siapkan satu partisi kosong untuk membuat partisi yang akan ditempati swap dan / yang akan dibuat saat proses instalasi Ubuntu. Pilihan menggunakan aplikasi manajemen partisi apapun kembali kepilihan masing-masing karena harus dieksekusi di Windows sebagai wilayah kerja anda saat ini. Jika disk manajemen bawaan Windows yang anda install tidak mendukung resize
partisi saya pribadi menggunakan EASEUS Partition Master yang versi Home Edition


enis ini free digunakan sampai tulisan ini dibuat.
Kosongkan saja partisi untuk Ubuntu seperti gambar diatas. Selanjutnya anda bisa menginstall Ubuntu yang nantinya ditempatkan dipartisi kosong tersebut. Jika anda ingin mencoba menggunakan aplikasi manajemen partisi bawaan Ubuntu (Gparted) di mode live CD yang dibahas di bagian Instalasi Ubuntu Desktop 10.04 LTS
C. Instalasi Ubuntu Desktop 10.04 LTS
Sebelum menginstall Ubuntu ada baiknya kita melakukan beberapa persiapan, khususnya yang akan menjadikan komputer dual boot sistem operasi Ubuntu dan sistem operasi lainnya (disini saya mencontohkan berdampingan dengan sistem
operasi Ms. Windows). Langkah-langkah standar yang dilakukan sebagai berikut:
1. Mencatat perangkat keras yang terpasang pada komputer kita khususnya VGA,
LAN adapter, device wireless.
2. Mempersiapakan Partisi hardisk.
Membuat partisi baru untuk menginstal Ubuntu Desktop, untuk lingkungan
Windows dapat menggunakan Partition Magic dan sejenisnya tapi sebelumnya melakukan perubahan partisi disarankan untuk melakukan Defrag bisa menggunakan Auslogic Disk Defrag (aplikasi free yang cukup power full). Setelah melakukan defrag maka proses selanjutnya membuat partisi baru, disini digunakan aplikasi bawaan ubuntu yaitu GParted.
a. Masukkan CD Ubuntu (disini saya menggunakan ubuntu 10.04 LTS)

Dan Lanjutkan Tutorial Cara Install Ubuntu Kawan Anee Koetaradja48

Post Tags:

Ichsan Bahri

I'm Ichsan. A full time web designer. I enjoy to make modern template. I love create blogger template and write about web design, blogger. Now I'm working with Themeforest. You can buy our templates from Themeforest.

No Comment to " Pengenalan Ubuntu "